TarunaKota.com, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, meminta pemerintahan periode 2024–2029 melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) agar menghadirkan kebijakan yang mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya di Papua.
“Kita semua tahu, Tanah Papua memiliki sejarah panjang dan kekayaan alam yang melimpah. Seharusnya, masyarakat Papua berhak mendapatkan kesempatan kerja yang layak,” ujar Obet, Kamis (10/4/2025).
Menurut Obet, hal ini sangat penting sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua melalui penyerapan tenaga kerja lokal, terutama putra-putri asli Papua.
Ia juga menekankan pentingnya peran perusahaan yang beroperasi di Papua agar lebih banyak mempekerjakan masyarakat setempat.
“Kami berharap perusahaan besar yang beroperasi di Papua lebih banyak menyerap tenaga kerja dari provinsi itu,” tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, tingkat pengangguran terbuka di Papua pada Februari 2024 tercatat sebesar 5,81 persen. Artinya, dari setiap 100 orang dalam angkatan kerja, terdapat sekitar 5 hingga 6 orang yang masih menganggur.
Dalam kesempatan yang sama, Obet mengapresiasi pernyataan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui kebijakan triple skilling. Ia berharap kebijakan ini bisa diterapkan secara merata, termasuk di Papua.
“Saya harap semua sepemahaman tentang hal ini. Kebijakan seperti triple skilling harus bisa dirasakan masyarakat Papua secara nyata,” tegasnya.
Program triple skilling terdiri dari tiga pendekatan:
- Skilling, pelatihan bagi pencari kerja yang belum memiliki keterampilan,
- Up skilling, pelatihan bagi pekerja agar bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing,
- Re-skilling, pelatihan bagi mereka yang terkena PHK atau ingin berganti jalur karier.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa isu pengangguran dan penciptaan lapangan kerja baru merupakan fokus utama program prioritasnya.
“Terkait pengangguran, itu akan menjadi perhatian utama kami. Pak Presiden memiliki beberapa program strategis, dan tugas saya adalah menjadikan program-program tersebut sebagai peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya. (Amelia)
Tinggalkan Balasan