TarunaKota.com, Jakarta, 21 April 2025 – BPJS Ketenagakerjaan dan Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Penandatanganan ini berlangsung di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta, dan menjadi langkah konkret menghadirkan negara dalam perlindungan sosial bagi para pekerja.

“Ini program strategis dan kami tentu saja siap mendukung penuh. Semua pekerja yang terlibat wajib terlindungi jaminan sosial. Itulah wujud negara hadir,” tegas Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo.

Program MBG yang diinisiasi oleh BGN saat ini telah menjangkau lebih dari 1.083 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan melibatkan lebih dari 50 ribu pekerja. Seiring perluasan cakupan, jumlah pekerja diproyeksikan meningkat hingga 1,2 juta orang.

Seluruh pekerja dalam ekosistem MBG—termasuk petani, peternak, hingga penyedia rantai pasok pangan—akan secara bertahap mendapatkan perlindungan sosial ketenagakerjaan.

“Kami tidak memotong gaji mereka, tetapi membayar preminya. Ini kerja keras luar biasa, dan mereka tidak boleh cemas saat bekerja keras,” ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana.

Anggoro menambahkan bahwa inisiatif ini juga merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang penghapusan kemiskinan ekstrem. Ia menyebut kolaborasi ini sebagai peluang mempercepat tercapainya cakupan semesta jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia.

Saat ini, tercatat baru sekitar 39 persen dari total 104,9 juta pekerja di Indonesia yang menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Artinya, mayoritas pekerja, khususnya mereka yang berada di sektor informal dan rentan, masih belum terlindungi.

“Momentum ini menjadi langkah penting untuk berkolaborasi dengan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pekerja Indonesia yang sejahtera,” tutup Anggoro.

Kerja sama ini juga menjadi bagian dari komitmen nyata mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. (Amelia)