TarunaKota.com, Pekanbaru – Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Kota Pekanbaru menerima kunjungan kerja dari BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pekanbaru Kota pada Kamis (14/5/2025). Pertemuan ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis dalam memperkuat perlindungan bagi pekerja sektor konstruksi di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru.
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Kepala Bidang Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Kota, Waluyo Suparto, didampingi oleh Account Representative, Alfendri Abrar. Mereka disambut langsung oleh Kepala Bagian PBJ Setda Kota Pekanbaru, Hadi Firmansyah, bersama jajaran Kelompok Kerja Pemilihan dan P3K Bagian PBJ.
“Kami sangat menyambut baik kunjungan ini sebagai langkah untuk membangun sinergi dalam perlindungan pekerja konstruksi di Pekanbaru,” ujar Hadi.
Hadi menjelaskan bahwa keberadaan BPJS Ketenagakerjaan sangat relevan dengan kegiatan konstruksi daerah. Oleh karena itu, PBJ berencana menggelar workshop dan bimbingan teknis (bimtek) bersama BPJS guna memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada seluruh OPD terkait pentingnya keselamatan kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja.
“Tujuan utama kami adalah menyamakan persepsi serta memastikan seluruh pekerja lapangan terlindungi dalam sistem jaminan. Data pekerja harus terus diperbarui, termasuk saat ada pengurangan atau penambahan tenaga kerja,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru semakin serius dalam memperkuat aspek perlindungan tenaga kerja sebagai bagian dari tata kelola pengadaan barang dan jasa yang lebih adil dan berkelanjutan.
“Ini langkah konkret dalam menciptakan kesejahteraan bagi pekerja di sektor strategis seperti konstruksi, yang memegang peran besar dalam pembangunan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Waluyo Suparto menyambut positif inisiatif kerja sama ini. Menurutnya, kolaborasi tersebut tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menyentuh aspek teknis dan strategis—mulai dari pelatihan, edukasi, hingga penerapan kebijakan perlindungan sosial tenaga kerja.
“Kerja sama ini memperkuat ekosistem pengadaan yang tidak hanya efisien, tetapi juga peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan pekerja. Ini adalah fondasi penting untuk mewujudkan pengadaan yang adil dan berkelanjutan,” tuturnya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model sinergi lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, khususnya di sektor konstruksi yang memiliki risiko tinggi namun menjadi tulang punggung pembangunan daerah. (Amelia)
Tinggalkan Balasan