TarunaKota.com, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 20 Maret 2025 – Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Sunaryanto, beserta jajaran manajemen melaksanakan kegiatan Management Walkthrough (MWT) dan Safari Ramadan ke wilayah operasi perusahaan di Kalimantan Timur pada 10-12 Maret 2025.
Dalam kesempatan ini, jajaran manajemen juga mengadakan Management Goes to Community (MGTC) dengan mengunjungi Program Sekolah Rawa Hutan di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara. Di hadapan sekitar 50 siswa setingkat SMP dan SMA, Sunaryanto memberikan motivasi bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Kegiatan MWT dan Safari Ramadan menjadi ajang bagi manajemen PHI untuk menegaskan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja, mendengar langsung aspirasi para pekerja, serta memberikan apresiasi atas kontribusi mereka dalam menjaga kelangsungan produksi energi nasional.
Kunjungan ke Fasilitas Produksi dan Dukungan bagi Masyarakat
Pada kegiatan ini, Sunaryanto mengunjungi fasilitas produksi North Processing Unit (NPU) PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Zona 8 dan PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field di Zona 9. Sebagai bagian dari program Safari Ramadan, PHI turut memberikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa di sekitar wilayah operasinya.
Saat berkunjung ke Zona 8, Sunaryanto menekankan pentingnya sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal.
“Pertamina memaknai kebersamaan Ramadan untuk mempererat sinergi, kolaborasi, dan kerja sama dalam mengelola operasi hulu migas guna mendukung amanah Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi,” ujar Sunaryanto.
Ia juga menambahkan bahwa kinerja keselamatan yang unggul adalah fondasi utama dalam pengelolaan operasi hulu migas yang selamat, andal, patuh, dan berkelanjutan.
Program Sekolah Rawa Hutan: Meningkatkan Pendidikan di Wilayah 3T
General Manager Zona 8, Setyo Sapto Edi, menjelaskan bahwa Program Sekolah Rawa Hutan merupakan inisiatif CSR PHM di bidang pendidikan yang berfokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan kapasitas guru, khususnya bagi masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
“Sekolah ini berada di tengah rawa di perairan Delta Mahakam. Sehari-hari, masyarakat setempat menggunakan kapal sebagai moda transportasi utama untuk melintasi Sungai Mahakam,” jelas Setyo.
Sebagai bentuk dukungan, PHM telah membangun akses internet dan listrik tenaga surya, serta merenovasi jembatan sepanjang hampir 7 km yang menghubungkan Desa Tani Baru dan Muara Pantuan. Hal ini mempermudah akses anak-anak menuju sekolah dan meningkatkan mobilitas masyarakat.
Kepala Sekolah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nurul Ilmi Anggana, Indriati, menyampaikan rasa syukurnya atas kontribusi PHM dalam memajukan pendidikan di Desa Tani Baru, mulai dari pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, bantuan solar home system, akses internet, hingga peningkatan kapasitas tenaga pendidik melalui program seperti PHM Mengajar, pendampingan Guru Penggerak, serta beasiswa bagi mahasiswa pesisir.
Pencapaian Lingkungan dan Penghargaan PROPER Emas
Dalam kunjungan ke Zona 9, Senior Manager PEP Sangasanga Field, Sigid Setiawan, memaparkan pencapaian perusahaan, termasuk implementasi borderless strategy dan sinergi antar anak perusahaan dalam proses produksi dan distribusi minyak mentah.
Sigid juga menjelaskan tentang pencapaian perusahaan di bidang lingkungan. Salah satu prestasi gemilang yang diraih adalah penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas keberhasilan Program Ekoriparian Sungai Hitam Lestari (SHL) di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara.
“Penghargaan ini semakin istimewa karena PEP Sangasanga Field berhasil meraih PROPER Emas selama dua tahun berturut-turut, yakni pada 2023 dan 2024,” ujar Sigid.
Berkat Program SHL, sekitar 120 hektar hutan mangrove berhasil dirawat dan diperkirakan mampu menyerap 265,48 ton CO2eq per tahun, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) telah berhasil menurunkan kadar Biochemical Oxygen Demand (BOD) hingga 48% dan Chemical Oxygen Demand (COD) hingga 74%.
“Melalui program ini, kita dapat membuktikan efektivitas pengolahan limbah dalam menjaga kualitas air, sehingga lebih aman bagi lingkungan dan sungai,” pungkasnya.
Kesimpulan
Kegiatan MWT dan Safari Ramadan yang dilakukan oleh PHI bukan hanya sekadar kunjungan kerja, tetapi juga merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan operasi hulu migas, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan. Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, PHI terus berkontribusi dalam mencapai swasembada energi nasional sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. (Amelia)
Tinggalkan Balasan