TarunaKota.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan signifikan sepanjang pekan ini, meski tanpa sokongan dari investor asing. Diduga kuat, BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) menjadi pihak yang menyerap saham-saham yang dilepas oleh investor asing.
Sepanjang periode Senin (14/4/2025) hingga Kamis (17/4/2025), IHSG tercatat naik 2,95%. Kenaikan ini terjadi di tengah aksi jual bersih (net sell) investor asing yang mencapai Rp13,97 triliun di seluruh pasar. Di sisi lain, investor domestik mencatatkan aksi beli bersih sekitar Rp14 triliun, menandakan dominasi mereka dalam pergerakan pasar pekan ini.
Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Edwin Ridwan, tidak secara spesifik menyebutkan saham-saham yang dikoleksi institusinya. Namun, ia mengungkapkan bahwa BPJS TK telah aktif menambah portofolio saham, terutama saat pasar sedang berfluktuasi tajam.
“Kami telah meningkatkan investasi di pasar saham secara bertahap, khususnya pada saham–saham big cap sejak kemerosotan IHSG dalam beberapa waktu terakhir,” ujar Edwin, dikutip Minggu (20/4/2025).
Fokus pada Saham Big Cap
Beberapa saham berkapitalisasi besar (big cap) yang menjadi sorotan meliputi empat bank utama:
- BBCA
- BBRI
- BMRI
- BBNI
Selain itu, ada TLKM, perusahaan telekomunikasi pelat merah, dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp253 triliun.
Nilai transaksi domestik atas saham-saham ini cukup tinggi. Berikut data nilai beli bersih investor domestik di pasar saham selama sepekan terakhir:
- BMRI: Rp1,7 triliun
- BBRI: Rp500 miliar
- BBNI: Rp133,3 miliar
Ironisnya, saham-saham ini justru termasuk dalam daftar yang banyak dijual oleh investor asing.
10 Saham dengan Net Sell Terbesar oleh Investor Asing (Sepekan Terakhir)
Berdasarkan data Bloomberg, berikut adalah saham-saham dengan penjualan bersih terbesar oleh investor asing:
- BMRI – Rp1,7 triliun
- BBNI – Rp570,1 miliar
- BBRI – Rp449,4 miliar
- ITMG – Rp163,3 miliar
- UNTR – Rp79,5 miliar
- KLBF – Rp66,2 miliar
- LPPF – Rp65,8 miliar
- ADRO – Rp64,7 miliar
- PWON – Rp36,7 miliar
- RAJA – Rp31,3 miliar
Strategi Investasi Jangka Panjang BPJS Ketenagakerjaan
Meski belum jelas saham-saham spesifik yang masuk dalam portofolio baru BPJS TK, arah kebijakan investasinya menunjukkan komitmen memperbesar porsi investasi di pasar saham.
“Kami akan menggandakan porsi saham lokal hingga 20% dari asset under management (AUM) dalam tiga tahun ke depan,” tegas Edwin.
Hingga akhir 2024, BPJS Ketenagakerjaan memiliki dana kelolaan (AUM) sebesar Rp791 triliun, menjadikannya investor institusional terbesar di Indonesia. Dari jumlah tersebut:
- Sekitar Rp80 triliun atau 10% dialokasikan ke pasar saham
- Lebih dari 70% dana diletakkan di instrumen obligasi
Langkah agresif BPJS TK di pasar modal diyakini dapat menjadi katalis positif, terutama di tengah tekanan eksternal dari aksi jual investor asing. (Amelia)
Tinggalkan Balasan