TarunaKota.com, Banda Aceh – BPJS Ketenagakerjaan Banda Aceh mengimbau para pengusaha untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya ke dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan secara menyeluruh, demi memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja dan keluarganya.

“Pendaftaran program jaminan sosial ketenagakerjaan secara penuh akan memberikan perlindungan maksimal kepada peserta dan keluarganya apabila terjadi musibah saat bekerja,” ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banda Aceh, Ferry Yanthy Agustina Burhan, di Banda Aceh, Kamis (15/5).

Pernyataan tersebut disampaikan Ferry saat menyerahkan sebanyak 122 paket sembako kepada lebih dari seratus pekerja. Bantuan itu disalurkan melalui beberapa organisasi serikat pekerja, termasuk sopir dan kondektur Transkoetaradja di Banda Aceh.

Masih Banyak Pekerja Belum Terlindungi

Ferry menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 26.682 pekerja penerima upah di wilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan Banda Aceh yang belum tercakup dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Sementara itu, jumlah pekerja yang telah terdaftar mencapai 104.000 orang.

Menurutnya, program jaminan sosial ketenagakerjaan penting untuk mengurangi risiko kemiskinan baru yang muncul akibat kecelakaan kerja yang menimpa tulang punggung keluarga.

“Keluarga yang ditinggalkan karena kepala keluarga mengalami kecelakaan kerja akan mendapatkan santunan. Bahkan, tersedia program beasiswa bagi dua orang anak dari peserta yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja,” jelas Ferry.

Perluasan Sosialisasi dan Edukasi

BPJS Ketenagakerjaan terus menggencarkan sosialisasi manfaat program ini kepada masyarakat serta menjalin komunikasi intensif dengan pemangku kepentingan, termasuk perusahaan-perusahaan, guna memastikan seluruh pekerja terlindungi.

Adapun program perlindungan yang disediakan BPJS Ketenagakerjaan mencakup lima skema, yaitu:

  • Jaminan Kematian (JK)
  • Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
  • Jaminan Hari Tua (JHT)
  • Jaminan Pensiun (JP)
  • Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)

“Dengan mengikuti seluruh program ini, pekerja dan keluarganya akan lebih siap menghadapi berbagai risiko sosial dan ekonomi yang mungkin terjadi,” tutup Ferry. (Amelia)