TarunaKota.com, Jakarta, 08 Mei 2025 – Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, mengungkapkan bahwa hingga saat ini baru sekitar 250 ribu pengemudi ojek online (ojol) yang telah terdaftar sebagai peserta program perlindungan sosial ketenagakerjaan. Padahal, berdasarkan data, terdapat sekitar dua juta pengemudi yang seharusnya bisa dilindungi.

“Sayangnya dari dua juta pekerja ojek online yang kami data, baru 250 ribu yang menjadi peserta,” ujar Anggoro dalam acara “Quo Vadis Ojek Online: Status, Perlindungan, dan Masa Depan” di Jakarta, Kamis.

Artinya, masih ada sekitar 1,7 juta pengemudi transportasi daring yang belum terdaftar dan berpotensi bekerja tanpa perlindungan dari risiko sosial dan ekonomi. Hal ini menurut Anggoro menjadi keprihatinan, mengingat profesi tersebut memiliki risiko tinggi, khususnya kecelakaan kerja.

“Pekerjaan mereka butuh perlindungan, apalagi menghadapi risiko kecelakaan. Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) dirancang untuk itu,” tegasnya.

BPJS Ketenagakerjaan mencatat bahwa dari jumlah peserta yang sudah terdaftar, sebanyak 7.200 pengemudi telah menerima manfaat melalui klaim JKK dan JKM. Anggoro menekankan bahwa negara hadir untuk melindungi pekerja informal, termasuk ojol, melalui berbagai program jaminan sosial.

Program JKK, lanjutnya, mencakup pembiayaan pengobatan dan perawatan bagi pengemudi yang mengalami kecelakaan saat bekerja. Sementara program JKM memberikan santunan kepada keluarga peserta yang meninggal dunia, termasuk beasiswa pendidikan bagi anak-anak mereka.

Anggoro pun mengajak para pengemudi yang telah menjadi peserta untuk aktif mengedukasi rekan-rekannya agar turut mendaftarkan diri.

“Kalau terjadi risiko, keluarga tetap bisa hidup sejahtera. Jangan sampai tidak bisa mencari nafkah, lalu keluarga kehilangan harapan. Ada santunan sementara tidak mampu bekerja,” ujarnya.

BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk memperluas cakupan perlindungan kepada para pekerja sektor informal, terutama pengemudi transportasi daring yang jumlahnya terus meningkat. (Amelia)